Nasi Jamblang Debleng
Tempat Terkenal Menikmati Nasi Jamblang
Di Cirebon, terdapat beberapa tempat terkenal yang menyajikan Nasi Jamblang. Salah satunya adalah Nasi Jamblang Mang Dul yang terletak di pusat kota Cirebon. Tempat ini hampir selalu ramai pengunjung karena rasa nasi dan lauk pauknya yang lezat. Selain itu, ada juga Nasi Jamblang Ibu Nur yang terkenal dengan sambal gorengnya yang pedas dan nikmat. Bagi yang ingin menikmati Nasi Jamblang dengan suasana berbeda, Nasi Jamblang di Pelabuhan Cirebon bisa menjadi pilihan. Tempat ini buka dari pagi hingga malam dan menyajikan nasi dengan berbagai lauk pauk yang dimasak secara tradisional.
Proses Pembuatan Nasi Jamblang
Proses pembuatan Nasi Jamblang cukup sederhana namun memerlukan ketelitian. Pertama, nasi putih dimasak hingga matang. Setelah itu, nasi dibungkus dengan daun jati yang telah dibersihkan. Lauk pauk yang disajikan bersama nasi juga dimasak dengan cara tradisional. Misalnya, sambal goreng dibuat dengan menggoreng cabai merah hingga matang, kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya. Lauk lainnya seperti semur hati dan paru juga dimasak dengan bumbu khas yang memberikan rasa gurih dan lezat.
Keunikan dan Keistimewaan Nasi Jamblang
Keunikan Nasi Jamblang tidak hanya terletak pada penggunaan daun jati sebagai pembungkus, tetapi juga pada variasi lauk pauknya yang beragam. Setiap lauk memiliki cita rasa yang khas dan berbeda, sehingga memberikan pengalaman kuliner yang unik bagi penikmatnya. Selain itu, harga Nasi Jamblang relatif terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Keistimewaan lainnya adalah cara penyajiannya yang sederhana namun tetap menarik, membuat Nasi Jamblang menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke Cirebon.
Resep dan Cara Membuat Nasi Jamblang di Rumah
Bagi yang ingin mencoba membuat Nasi Jamblang di rumah, berikut adalah resep sederhana yang bisa diikuti:
Dengan resep ini, Anda dapat menikmati Nasi Jamblang khas Cirebon di rumah. Selamat mencoba!
: GoTravelly : Kompas : BacaResepDulu
JavaScript harus aktif untuk menggunakan foursquare.com
Kami menggunakan teknologi terbaru dan terbaik yang ada untuk memberikan pengalaman web terbaik yang mungkin. Aktifkan JavaScript di pengaturan browser untuk melanjutkan.
Unduh Foursquare untuk ponselmu dan mulailah menjelajahi dunia di sekitarmu!
Laporkan bahwa restoran sudah tutup atau info tidak akurat
Ciri Khas Nasi Jamblang
Salah satu ciri khas utama dari Nasi Jamblang adalah penggunaan daun jati sebagai pembungkus nasi. Daun jati dipilih karena memiliki pori-pori yang membantu menjaga kualitas nasi tetap baik meskipun disimpan dalam waktu lama. Selain itu, daun jati memberikan aroma khas yang menambah cita rasa nasi. Nasi Jamblang biasanya disajikan dengan berbagai lauk pauk seperti sambal goreng, tahu sayur, paru, daging, perkedel, semur hati, sate kentang, telur dadar, semur ikan, telur goreng, ikan asin, tahu, dan tempe.
From Wikipedia, the free encyclopedia
Nasi jamblang is a typical food of Cirebon, West Java. The "jamblang" term comes from the name of the region to the west of the city of Cirebon, where food vendors first sold the dish. A characteristic feature of the dish is the use of teak leaves to pack the rice. The dish is served buffet-style.[1][2][3]
Nasi jamblang is a traditional Cirebonese food originally served to the forced labourers who built the Great Post Road from Anyer to Panarukan which passes through Cirebon Regency during the Dutch colonial era.[citation needed]
Dishes available usually include chili fries, tofu, vegetables, lung/liver/meat stews, satay, potatoes, fried scrambled eggs, stewed chili fish, salted fish, and tempeh. 6°43′0″S 108°34′0″E / 6.71667°S 108.56667°E / -6.71667; 108.56667
Nasi Jamblang Jakarta Pusat – Bagi anda penggemar nasi jamblang, tidak mungkin harus jauh-jauh datang ke Cirebon bukan? Karena saat ini ada kabar bahagia, jika menu tradisional nasi jamblang dan krawu telah hadir dikota anda. Jakarta kini telah mempunyai segudang nasi tradisional yang bisa ditemui. Daun Ketumbar adalah catering yang bisa anda andalkan untuk masalah satu ini, bagi anda yang rindu masakan-masakan kampung halaman, kami siap sedia membantu.
Daun Ketumbar adalah jagonya masakan tradisional. Kami sangat mengerti akan kebutuhan catering anda dan kami pun sangat mengerti akan kerinduan anda terhadap makanan-makanan kampung halaman. Karena komitmen kami untuk mengetengahkan masakan-masakan tradisional ini juga kami mempunyai misi agar kuliner nusantara selalu eksis hingga kapanpun dan dimanapun. Semua menu original kami buat dengan tangan sendiri. Karena dikerjakan secara homemade inilah yang membuat ketahanan dan kesegaran makanan kami selalu nomor satu. Makanan selalu kami buat secara dadakan agar terjaga kesegarannya, higienis, dan dijamin halal.
Untuk rasa dan kualitas tentu anda tak perlu ragu lagi. Kami telah mempunyai standar sendiri dalam hal ini. Perjalanan kami selama kurang lebih tiga tahun ini, yang mungkin di dunia catering masih terbilang cukup muda, namun sepak terjang sang owner di bidang kuliner ini, telah ada sejak kecil, dan baru saat ini beliau berani memantapkan bisnisnya di masyarakat. Dan ternyata dalam waktu yang bisa dikatakan lebih cepat, kreasinya di bidang makanan tradisional ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Antusiasme dan respon dari masyarakat terbilang sangat luarbiasa dan ini merupakan penghargaan tertinggi untuk kami. Maka dari itu, sebagai wujud terimakasih kami kepada konsumen, kami selalu memberikan inovasi-inovasi setiap harinya agar para pelanggan semakin termanjakan oleh rasa dan pelayanan terbaik dari kami. Dan untuk menikmati nasi jamblang Jakarta Pusat dan nasi krawu segera hubungi CS kami di 0813-2000-3697, Whatsapp 0882-1352-3692, Pin BB 51F92D33.
Sejarah dan Asal-Usul Nasi Jamblang
Nasi Jamblang adalah salah satu kuliner khas dari Cirebon, Jawa Barat. Nama "Jamblang" sendiri berasal dari nama sebuah desa di sebelah barat Kabupaten Cirebon, tempat asal makanan ini. Nasi Jamblang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1847. Pada masa itu, nasi ini disediakan untuk para pekerja yang membangun pabrik dan jalan di daerah tersebut. Awalnya, nasi ini diberikan secara cuma-cuma oleh seorang dermawan bernama Ki Antara atau H Abdul Latif dan istrinya Pulung atau Tan Piauw Lun. Namun, seiring waktu, para pekerja mulai memberikan dana sukarela sebagai bentuk apresiasi.